1001 Tips

Rabu, 26 Januari 2011

MENABUNG : KEBIASAAN ORANG KAYA

Menabung
Menabung adalah bentuk investasi yang diajarkan kepada kita saat masih kecil. Inilah investasi yang paling mudah penerapannya. Sampai sekarang, jenis investasi ini masih menjadi andalan. Hanya saja sekarang ini karena gaya hidup banyak yang tak bisa menabung meski penghasilannya cukup besar.

Untuk bisa menabung, prinsip dasarnya adalah pemasukan lebih besar dari pengeluaran. Jika selama ini tidak bisa menyisakan uang buat ditabung, maka solusinya adalah menambah penghasilan atau mengurangi pengeluaran. Jika menambah penghasilan itu susah (kerja sebagai karyawan misalnya), maka tinggal satu jalan, yaitu mengurangi pengeluaran. Mungkin kita bertanya "Apa yang harus dikurangi?"

Setiap kita pasti memiliki pos - pos pengeluaran. Ada empat pos berdasarkan skala prioritasnya:
1. Kewajiban berderma atau kewajiban terhadap orang lain. Dalam Islam, misalnya, dikenal dengan zakat. Inilah pos pertama yang harus dibayarkan terlebih dahulu begitu menerima gaji atau penghasilan. Namun, bagi yang merasa belum mampu karena penghasilannya belum stabil, yang bersangkutan tidak dikenai kewajiban berzakat.

2. Kewajiban terhadap pihak ketiga, yaitu cicilan utang kita, semisal kartu kredit, cicilan mobil atau rumah. Agar tidak membebani anggaran rumah tangga, kewajiban ini total semuanya sebaiknya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan.

3. Pengeluaran yang manfaatnya diraih di masa depan. Seperti tabungan dan membayar premi asuransi. Pos tabungan ini untuk mengatasi pengeluaran yang tidak terduga dan tidak terencana seperti menderita sakit yang butuh biaya pengobatan. Jadi, semacam dana taktis atau dana cadangan. Besarnya minimal tiga kali pengeluaran per bulan. Besaran ini semakin banyak bila keuangan kita belum stabil, bisa enam kali. Jika saat ini Anda sudah memiliki sejumlah dana tertentu sesuai kebutuhan dengan kebutuhan jumlah minimal dana cadangan, maka pisahkan dana ini ke dalam sebuah rekening tersendiri. Jika sama sekali tidak memiliki simpanan uang tunai, segeralah berusaha menyisihkan minimal 10% secara rutin setiap bulannya dari gaji atau penghasilan.

4. Pemenuhan kebutuhan saat ini. Salah satunya belanja kebutuhan sehari-hari. Jadi pertanyaan, mengapa justru kebutuhan sehari-hari ini ditaruh sebagai prioritas terakhir? Soalnya, tiga prioritas sebelumnya punya konsekuensi besar. Misalnya saja soal kewajiban terhadap pihak ketiga. Jika tidak dilakukan, semisal menunggak pembayaran, kita terkena konsekuensi membayar bunga sekaligus denda. Hal serupa juga terjadi bila kita tidak atau terlambat membayar premi asuransi. Seperti diketahui, tidak membayar premi asuransi satu kali saja berisiko apa yang sudah kita bayar sebelumnya akan hangus.

Belanja untuk memenuhi kebutuhan saat ini lebih mudah diatur. Artinya, kita bisa leluasa melihat mana saja pos pengeluaran yang bisa ditekan. Misalnya, penggunaan listrik atau air diatur supaya lebih efisien. Anggaran pembelian asesoris terutama bagi wanita harus dikurangi. Juga anggaran untuk menjalankan hobi dipangkas. Lalu anggaran belanja makanan bisa ditekan dengan cara mengubah menu hidangan menjadi lebih sederhana asal sehat.

Begitu juga dengan anggaran transportasi, kita bisa mengubah polanya. Misalnya, kalau dulu ke kantor naik mobil pribadi setiap hari, sekarang gunakan hanya ketika hujan. Di saat hari cerah, kita bisa menggunakan transportasi umum atau nebeng, tentunya dengan membayar sejumlah ongkos tertentu. Memakai mobil pribadi hanya di hari Sabtu dan Minggu ketika berekreasi dengan keluarga, menghadiri resepsi perkawinan, dan sebagainya.

Kegiatan menabung adalah kebiasaan yang baik dan hasilnya juga berguna, maka kita harus konsisten melakukannya setiap bulan. 

Tidak ada komentar: